4 Alasan Mengapa Anda Masih Batuk Setelah Melawan COVID-19

April 06, 2022 | Helmi

batuk

Batuk memang menjadi gejala yang cukup mengkhawatirkan, apalagi di masa COVID. Kondisi ini membuat Anda sulit fokus pada pekerjaan Anda, dan itu juga dapat memaksa Anda untuk menarik diri dari bersosialisasi dengan orang lain karena gejala tersebut menimbulkan ketakutan bahwa Anda mungkin memiliki virus.

Dua tahun setelah krisis kesehatan global dimulai, kita sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang virus corona baru dan bagaimana efeknya dalam tubuh manusia. 

Namun, masih belum cukup untuk sepenuhnya memahami semua aspek COVID-19, terutama gejala yang cenderung bertahan berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah tahap infeksi.

Natasha Yates, wakil kepala Praktik Umum di Universitas Bond di Australia, baru-baru ini membagikan empat penyebab paling umum batuk berkepanjangan pada penderita COVID-19, semuanya disebabkan oleh peradangan.

Saluran Udara Atas

Ketika saluran hidung dan sinus tetap meradang setelah periode infeksi, cairan yang dihasilkan oleh peradangan dapat menetes ke bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan post-nasal drip. 

Kondisi ini akan menyebabkan seseorang batuk atau memiliki keinginan untuk menelan atau membersihkan tenggorokan dari waktu ke waktu. Namun, mudah diatasi dengan tablet hisap, bilasan saline, semprotan hidung dan tidur dalam posisi tegak.

Saluran Udara Bawah

Peradangan di paru-paru dan saluran udara bagian bawah juga menyebabkan batuk berkepanjangan. 

YesDok Ads

Tubuh dapat mengetahui apakah ada penumpukan cairan dan pembengkakan di area ini, dan itu akan memicu batuk sebagai mekanisme untuk membersihkan cairan. 

Jika ada sedikit cairan, kondisi yang dihasilkan adalah batuk kering. Solusi untuk kondisi ini termasuk minum banyak cairan, berlatih latihan pernapasan terkontrol dan menghirup uap.

Peradangan di Jalur Saraf

Ketika ada peradangan di jalur saraf, tubuh juga dapat menggunakan refleks batuk untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Ketika sistem saraf terlibat, batuk yang dihasilkan bukan disebabkan oleh jaringan pernapasan.

Penyakit Paru Interstisial

Ini mungkin yang paling tidak umum di antara keempatnya, tetapi jauh lebih serius daripada tiga lainnya. 

Ini terjadi ketika jaringan paru-paru mengalami luka akibat peradangan. Kondisi ini memerlukan diagnosis dan manajemen yang tepat oleh spesialis pernapasan.

Yates menyarankan bahwa jika Anda ragu tentang penyebab dan perkembangan batuk Anda, sebaiknya periksakan ke dokter.

YesDok Ads