3 Mitos Kesehatan Mental Ini Sebaiknya Jangan Dipercaya!

July 15, 2022 | Claudia

Mitos Kesehatan Mental

Banyak orang sudah peduli dengan kesehatan mental saat ini. Tapi kepedulian ini alangkah baiknya juga disertai dengan informasi yang akurat soal kesehatan mental. Pasalnya, masih banyak saja orang-orang yang mempercayai mitos kesehatan mental.

Beberapa mitos kesehatan mental masih sering beredar dan kerap dipercaya oleh banyak orang. Agar Anda tidak terjebak ke dalam mitos kesehatan mental, berikut kami sajikan mitos dan fakta kesehatan mental:

Mitos: OCD adalah obsesi seseorang terhadap kebersihan

Fakta: Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan pemikiran tidak normal yang berulang kali mengganggu, dan sebagian besar tidak dapat dikendalikan. Ada berbagai jenis OCD, dan salah satunya memang mengenai bagaimana seseorang terlalu terobsesi pada kebersihan. Akan tetapi, obsesi terhadap kebersihan bukanlah satu-satunya bentuk OCD yang bisa dialami seseorang.

Mitos kesehatan mental yang satu ini membuat banyak orang salah berpikir, beberapa orang tidak menyadari dirinya mengidap OCD karena obsesi yang dia alami bukan dalam hal kebersihan. Ini bisa menjadi masalah besar, karena penderita OCD dengan jenis selain kebersihan bisa telat mendapat diagnosis dan perawatan untuk masalah kesehatan mental yang dimilikinya.

Mitos: Sedih artinya depresi

Fakta: Kesedihan memang menjadi bagian dari depresi, namun bukan berarti tiap Anda merasa sedih, berarti Anda tengah mengalami depresi. Ini juga merupakan mitos kesehatan mental yang dipercaya banyak orang.

Dalam hidup, kita pastinya mengalami naik-turunnya kehidupan. Saat hidup kita sedang terpuruk, wajar jika kita mengalami rasa sedih dan bahkan ingin menangis. Namun, rasa sedih yang Anda alami ini bukan berarti Anda tengah depresi.

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bertahan lama. Depresi juga dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari, merasakan kesenangan, atau menjalankan aktivitas yang bahkan Anda senangi. Depresi merupakan penyakit mental yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia.

Seseorang yang mengalami depresi akan merasakan kesedihan yang berlarut-larut, yang membuat mereka bahkan tidak bisa beraktivitas normal, dan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Depresi atau tidaknya Anda hanya boleh didiagnosa oleh profesional yang berpengalaman, jadi jangan asal mendiagnosa diri sendiri, ya!

Mitos: Mengalami kecemasan berarti Anda tidak mampu mengatasi stres

Fakta: Kita semua pasti pernah mengalami rasa cemas, khawatir, dan juga takut. Ini merupakan respons normal saat menghadapi situasi tertentu, apalagi situasi yang tidak pasti. Jika Anda berada dalam situasi yang sulit atau berbahaya, perasaan-perasaan ini dapat memberikan Anda kesadaran akan risiko dan apa yang perlu Anda lakukan untuk menghadapinya.

Namun, jika Anda memiliki gangguan kecemasan, perasaan ini akan lebih sering muncul dan juga lebih berat, sehingga sulit rasanya bagi Anda untuk menghadapi masalah dan membuat keputusan. Gangguan kecemasan dapat membuat Anda mengkhawatirkan semua hal bahkan juga dapat memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.

(Foto: paracelsus-recovery.com)

YesDok Ads