3 Alasan Pentingnya Vaksin Booster Menurut WHO

October 24, 2021 | Aqiyu

vaksin booster

Selain vaksin dosis satu dan kedua, pemerintah Indonesia juga telah melakukan vaksin booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga. Vaksin booster ini dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari paparan virus Corona. Namun sayangnya, vaksin booster ini masih menjadi hal yang diperdebatkan.

Mengutip Satgas Covid-19, menurut Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin dan Biologi WHO Dr. Katherine O'Brien, harus dibedakan terlebih dahulu apa yang dimaksud ketika menyebutkan vaksin booster. Adapun alasan diperlukannya vaksin booster sebagai dosis tambahan menurut WHO sebagai berikut:

Jika tubuh tidak merespons

Vaksin booster sangat penting bagi orang yang termasuk dalam kategori tidak merespons secara memadai dua dosisi pertama yang diterima. WHO menyebutkan bahwa mereka memiliki beberapa informasi bahwa untuk orang dengan gangguan kekebalan mungkin perlu menerima dosis ketiga. Karena dua dosis pertama tidak bekerja seperti pada orang normal dan sehat.

Waktu kekebalan

Jika seiring waktu kekebalan yang Anda terima dan capai dari hasil dari vaksinasi mulai berkurang, itu mulai memburuk atau turun seiring waktu dan mungkin untuk diberikan vaksin ketiga. Namun faktanya, menurut WHO, bukti saat ini menunjukkan bahwa vaksin bertahan dengan sangat baik untuk melindungi Anda dari penyakit parah, rawat inap, atau bahkan kematian.

“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga untuk orang yang telah divaksinasi,” ungkap Kate.

YesDok Ads

Kinerja vaksin

Alasan terakhir, kemungkinan pemberian dosis ketiga adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian kekhawatiran yang muncul.

“Dan sekali lagi, vaksin yang kami miliki saat ini melawan variannya dan kami mengamatinya dengan sangat hati-hati bertahan dengan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin berkinerja sangat baik,” jelas Kate.

Kate yang juga ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus ini mengungkapkan saat ini pihaknya memiliki beberapa bukti bahwa ada sebagian kecil orang, yakni mereka yang memiliki kondisi immunocompromised (gangguan sistem imun) serius tidak menerima dengan baik dua dosis Covid-19.

“Itu karena mereka belum cukup menerima dua dosis pertama. Namun selain perlindungan yang diberikan oleh dosis booster, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu kita ketahui,” ujar Kate.

Kendati demikian, ia melanjutkan, apakah pemberian dosis ketiga benar-benar meningkatkan respon imun, tentu hal ini harus dilihat lebih dalam lagi.

(Foto: kron$)

YesDok Ads