WANDA MAXIMOFF ALAMI PSYCHOTIC BREAK, SIMAK PENJELASANNYA YUK!

November 20, 2023 | Dea

psychotic adalah, apa itu psychotic break, psychotic break penyebab, psychotic break gejala, wanda maximoff, Elizabeth Olsen, avengers, marvel, film, halusinasi, delusi, mental health, mental illness, yesdok

Sobat Yesdok, anda pasti tahu bahwa gangguan mental adalah hal yang paling kondisi yang sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa pengidapnya. Kondisi ini juga dapat merugikan orang lain disekitarnya. Meskipun setiap gangguan mental mengalami episode dan gejala yang berbeda-beda, namun umumnya hilangnya koneksi antara alam bawah sadar dan kondisi sadar penderita menjadi ciri umumnya.
 

Bagi anda yang menonton film superhero Marvel khususnya Avengers, pasti tahu kondisi gangguan mental yang dialami oleh Wanda Maximoff diperankan oleh Elizabeth Olsen, kondisi tersebut merupakan psychotic break. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.


 

Mengenal Psychotic Break
 

Psychotic break merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan mental karena terjadinya pemisahan atau pecahnya koneksi alam bawah sadarnya dengan realitas. Kondisi ini dapat ditandai dengan halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran yang parah.
 

Pengidapnya akan kehilangan kontak dengan realitas sehari-hari yang membuatnya mengalami perubahan signifikan dalam pemikiran, suasana hati, dan perilaku. Psychotic break dapat dipicu dengan kondisi skizofrenia, gangguan bipolar dengan episode psikotik, paranoid atau gangguan psikotik lainnya.
 

Istilah "psychotic break" tidak selalu digunakan dalam literatur medis resmi, dan interpretasinya dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Berikut adalah beberapa aspek terkait kondisi psychotic break, antara lain:
 

  • Gangguan Realitas: kondisi ini akan membuat pengidapnya berhalusinasi, yaitu persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak ada. Delusi, yaitu keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan, juga mungkin muncul. Contohnya, seseorang mungkin yakin bahwa mereka sedang dikejar atau bahwa mereka memiliki kekuatan khusus.
     
  • Gangguan Pemikiran: pemikiran yang terganggu, seperti pemikiran yang sangat kacau, sulit dipahami, atau terputus-putus, dapat terjadi selama psychotic break. Kesulitan mempertahankan kelogisan dan tidak menyadari bahwa dirinya sedang berhalusinasi dan menganggap hal itu nyata.
     
  • Perubahan Perilaku dan Emosi: pengidapnya menjadi sangat cemas, paranoid, atau bahkan agresif. Perubahan suasana hati yang signifikan, seperti perasaan ekstrem gembira atau ketakutan yang mendalam, juga dapat muncul.
     
  • Durasi dan Intensitas: periode psychotic break bisa berlangsung selama beberapa hari atau berminggu-minggu yang berkelanjutan. 

     

 

Gejala Psychotic Break
 

Berikut ini merupakan beberapa gejala penderita psychotic break, antara lain:
 

  • Ketika mengalami episode, dirinya akan berbicara sangat cepat ataupun sangat lambat
     
  • Selalu tampak kebingungan setiap mengalami episode
     
  • Perubahan perilaku dan cara berpikir
     
  • Mengisolasi diri
     
  • Mengalami mood swing
     
  • Sulit diajak  berdiskusi
     
  • Selalu merasa benar
     
  • Mengalami insomnia

     

Ciri khusus penderita psychotic break juga dijelaskan oleh salah satu psikolog yesdok yaitu, Fitri Yolanda, S.Psi., M.Psi., menyatakan bahwa “pengidap psychotic break berperilaku sensitif kondisi ini membuatnya selalu merasa benar, tidak bisa menerima kritik, sulit diajak berdiskusi dan cenderung mengisolasi dirinya, dirinya juga mengalami skizofrenia.”

 

Penting untuk diingat bahwa kondisi ini memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala seperti ini, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental atau hubungi layanan darurat kesehatan mental. Perawatan yang tepat dan dukungan dapat membantu dalam mengelola kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup individu yang mengalaminya. 
 

Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat tersebut, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.




 

REFERENSI


 

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/psychosis

https://www.earlypsychosis.ca/phases-of-psychosis/

https://www.camh.ca/en/health-info/mental-illness-and-addiction-index/psychosis

 

YesDok Ads