Sobat Yesdok, transplantasi feses, juga dikenal sebagai transplantasi mikrobiota tinja, adalah prosedur medis di mana feses diambil dari donor yang sehat dan dimasukkan ke dalam saluran pencernaan pasien. Tujuan utama dari prosedur ini adalah untuk mengobati berbagai kondisi medis yang terkait dengan ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus pasien. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Manfaat Transplantasi Feses

Berikut adalah enam manfaat utama dari transplantasi feses, antara lain:
 

1. Mengobati Infeksi Clostridium difficile

Infeksi Clostridium difficile, juga dikenal sebagai C. difficile, adalah infeksi usus yang sangat parah yang biasanya muncul setelah penggunaan antibiotik jangka panjang. Transplantasi feses telah terbukti sangat efektif dalam pengobatan infeksi ini, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengembalikan mikrobiota usus yang sehat dan menurunkan risiko kekambuhan.
 

2. Meningkatkan Kesehatan Usus

Untuk pencernaan yang baik dan sistem kekebalan tubuh yang kuat, mikrobiota usus harus sehat. Transplantasi feses dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota setelah gangguan yang disebabkan oleh antibiotik atau penyakit lainnya. Ini dapat membantu mengurangi gejala diare, sembelit, dan kembung.
 

3. Mengurangi Risiko Penyakit Radang Usus

Ketidakseimbangan mikrobiota usus berhubungan dengan penyakit radang usus (IBD), seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Dengan memulihkan keragaman mikrobiota dalam usus, transplantasi feses dapat membantu mengurangi peradangan dan gejala IBS.
 

4. Meningkatkan Respons Terhadap Terapi Kanker

Mikrobiota usus dapat memengaruhi respons pasien terhadap terapi kanker, termasuk imunoterapi. Transplantasi feses dapat meningkatkan keberagaman mikrobiota dan mendukung respons yang lebih baik terhadap perawatan kanker. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanismenya secara menyeluruh.
 

5. Mengurangi Risiko Alergi dan Asma

Dengan mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus, transplantasi feses dapat membantu mengurangi alergi dan risiko asma. Peradangan dan respons imun yang berlebihan juga dapat dikurangi dengan pemulihan mikrobiota usus yang sehat.
 

6. Meningkatkan Kesehatan Mental

Hubungan usus-otak (gut-brain axis) menunjukkan bahwa kesehatan usus dapat mempengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif. Transplantasi feses dapat membantu mengatasi gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan dengan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek khususnya terhadap kesehatan mental.

Untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan ketidakseimbangan mikrobiota usus, transplantasi feses adalah cara yang inovatif dan berhasil. Dengan banyak keuntungan potensial, prosedur ini semakin populer di dunia medis. Namun, penting untuk diingat bahwa transplantasi feses harus dilakukan di bawah pengawasan medis yang tepat dan dengan donor yang dipilih dengan hati-hati. 


 

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.


 

REFERENSI

https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/25202-fecal-transplant

https://www.mskcc.org/news/gut-check-microbiota-and-its-role

https://www.medicalnewstoday.com/articles/325128#what-is-a-fecal-transplant