Sobat YesDok, khususnya gen z pasti mengetahui eksistensi dari Thor yang dikenal sebagai god of thunder dan termasuk dalam anggota Avengers. Salah satu superhero dalam marvel universe diperankan oleh Chris Hemsworth. Eksistensinya yang terkenal sebagai dewa superpower, bijaksana, dan berwibawa itu berubah saat di film Avengers Endgame.
Dirinya ditampilkan berubah 180 derajat dari fisik hingga kepribadian. Thor menjadi sangat sering mabuk dan hidup dengan sangat berantakan, bahkan tidak ingin terlibat dengan Avengers lagi. Hal ini dipicu karena kegagalan dan kesedihan mendalam akibat kehilangan teman-teman bahkan kematian adiknya, yakni Loki saat melawan Thanos.
Thor diketahui mengidap post power syndrome, untuk mengetahui lebih lanjut simak penjelasannya di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Post Power Syndrome
Post power syndrome merupakan suatu kondisi gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup karena kehilangan kekuasaan dan mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya yang melibatkan kegagalan, menyebabkannya menjadi sosok yang self esteem nya rendah, mengasingkan diri, dan hidup secara berantakan karena kehilangan arah dan tujuan hidupnya. Kondisi ini membuat pengidapnya menjadi sosok yang berbanding terbalik dengan dirinya di masa lalu.
Seseorang ini hidup dalam bayang-bayang masa lalunya yang sangat berkuasa, berpengaruh dan hebat. Hal ini membuatnya mengalami stress dan depresi. Jika tidak segera diatasi, gangguan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik tubuh. Karena merasa tidak berdaya, seseorang ini akan jadi lebih asal-asalan dalam menjalani hidupnya dan berubah menjadi pemabuk serta mengalami obesitas.
Seperti yang dialami oleh Thor, semenjak kehilangan teman-teman dan separuh isi bumi, ia merasa tidak pantas menyandang gelar god of thunder ataupun superhero. Kegagalan menyelamatkan nyawa dan entitas bumi, menyebabkannya mengalami krisis identitas.
Berikut ini gejala yang dialami penderita post power syndrome, antara lain:
- Kondisi mental yang labil
- Mengalami social exhaustion
- Mengalami quarter life crisis
- Krisis identitas
- Kondisisi fisik yang buruk, mudah beruban, keriput, kebotakan, dll
- Mood swing
- Mengalami stress kronis
- Mengalami anxiety
- Rendahnya self esteem
- Selalu ragu-ragu
- Mengisolasi diri
- Menjadi agresif dan bertindak impulsif
- Mudah tersinggung
- Menjadi ceroboh dan berantakan
- Sering berbicara tentang kehebatannya di masa lalu
- Bermalas-malasan
Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat tersebut, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena penyebab ini dapat membuatnya rentan mengidap gangguan mental yang lebih kronis.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.atlantis-press.com/article/125946542.pdf
https://kemensos.go.id/menghadapi-post-power-syndrome
