Menjadi seorang ibu merupakan hal paling beruntung dan membahagiakan yang seharusnya dialami oleh wanita. Prosesnya juga tidaklah mudah, seorang calon ibu harus menghadapi berbagai hal melelahkan terhadap dirinya baik secara fisik maupun secara mental selama 9 bulan.
Karena mengandung anak bukanlah perkara yang sepele. Seorang ibu bertanggung jawab dalam memenuhi nutrisi si jabang bayi dan memberikan ketenangan jiwa di dalam kandungan.
Oleh karena itu, sobat YesDok, sebelum menjadi orang tua khususnya seorang ibu, ada beberapa hal yang perlu kalian pastikan serta deteksi sejak awal sebelum terjadi hal-hal diluar kendali, dengan kata lain terserang baby blues syndrome. Karena kesehatan mental hal yang paling utama untuk keselamatan si ibu dan si bayi.
Ciri-Ciri Baby Blues Syndrome
Depresi postpartum atau yang lumrah dikenal sebagai sindrom baby blues merupakan kodisi dimana seorang ibu mengalami perubahan secara hormonal pasca hormonal yang meyebabkan dirinya merasa tertekan, gelisah, emosional, insomnia, kehilangan nafsu makan dan kehilangan respek terhadap bayi yang ia lahirkan.
Menurut Standeven dalam hopkinsmedicine.org menjelaskan bahwa, rasa stress dan gelisah yang tertahan selama masa kehamilan dapat menyebabkan depresi yang meluap pascamelahirkan. Hal ini dapat membahayakan nyawa sang ibu dan bayi sekitar 20% dapat menyebabkan kematian.
Dipaparkan oleh oleh medscape.com, baby blues dapat menyerang sekitar 50% - 80% seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan. Gejala dapat terjadi kurang lebih 3-12 hari pascamelahirkan. Berikut merupakan ciri-ciri yang meyebabkan munculnya baby blues sydrome, antara lain :
- Kehilangan nafsu makan secara drastis
- Perubahan waktu tidur secara signifikan
- Mengalami perubahan mood secara labil mulai dari trimester pertama - trimester ketiga
- Delusi dan halusinasi berkala
- Hingga keinginan untuk bunuh diri
- Overthiking
- Self harm
- Usia dini
Faktor Terjadinya Baby Blues
Selain terjadi berdasarkan gangguan hormonal, baby blues juga dapat disebabkan oleh faktor eksteral, berikut beberapa penyebabnya :
- Riwayat Anxiety dan bipolar
- Faktor keturunan
- Tekanan dan tuntutan keluarga
- Masalah perekonomian
- Kurangnya dukungan dan perhatian oleh keluarga
- Kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis
Oleh karena itu, pentingnya bagi seorang calon ibu untuk mempersiapkan diri secara matang sebelum memutuskan untuk melahirkan. Pentingnya untuk belajar dan mencari informasi mengenai kesehatan. Mengkonsultasikan persiapan mental menjelang melahirkan akan lebih baik dari pada setelah terjadi sobat YesDok.
Konsultasikan diri anda untuk persiapan menjelang melahirkan di YesDok degan mudah hanya dengan melakukan video call Psikater (Spesialis Kedokteran Jiwa).
Karena kesehatan mental merupakan tanggung jawab diri sendiri, kesehetan mental adalah harta paling penting yang harus dijaga terutama oleh seorang ibu. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
REFERENSI
https://www.medscape.com/viewarticle/408688_9
