Sobat Yesdok, banyak orang mengalami stress eating, atau makan berlebihan sebagai respons terhadap tekanan atau stres. Meskipun kita tahu konsekuensi negatifnya terhadap kesehatan, banyak dari kita sering kali merasa tertarik untuk makan sesuatu yang membuat kita merasa nyaman saat kita berada dalam situasi yang menekan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
6 Penyebab Stress Eating
Berikut adalah enam penyebab utama mengapa kita cenderung makan berlebihan saat stres, antara lain:
1. Hormon Stres Cortisol
Kortisol yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap tekanan, dapat meningkatkan nafsu makan dan memengaruhi cara tubuh memproses dan menyimpan lemak, yang merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kita makan berlebihan saat stres.
2. Sistem Reward dalam Otak
Dalam situasi stress, aktivitas sistem reward otak kita dapat meningkat, sehingga kita cenderung mencari makanan yang memberikan kepuasan cepat. Sistem reward ini memberikan respons positif terhadap makanan, terutama makanan yang tinggi lemak dan gula. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Health menyatakan bahwa makanan yang mengandung banyak gula dan lemak memiliki kecenderungan untuk membuat orang merasa lebih baik, yang membuat mereka merasa lebih baik.
3. Emosi Negatif
Saat stres, makan berlebihan seringkali disebabkan oleh emosi negatif seperti kecemasan, depresi, atau kesepian. Makanan dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengatasi emosi negatif. Menurut penelitian yang dikutip oleh American Psychological Association, orang cenderung mencari makanan yang membuat mereka merasa senang atau menghasilkan kenangan positif.
4. Keterbiasaan
Ketika kita mengalami stres, kita cenderung kembali ke kebiasaan yang telah kita bentuk sebelumnya, termasuk kebiasaan makan. Bagi beberapa orang, makanan dapat menjadi bentuk kenyamanan yang akrab dan otomatis diterima saat menghadapi tekanan, dan kembali ke pola perilaku ini dapat memperkuat hubungan antara stres dan makanan.
5. Kurangnya Kesadaran
Stres dapat mengganggu kesadaran diri kita, membuat kita kurang memperhatikan tanda lapar dan kenyang tubuh kita. Akibatnya, kita dapat makan berlebihan secara impulsif sebagai reaksi terhadap tekanan atau tidak sadar makan berlebihan.
6. Kurangnya Waktu atau Energi untuk Memasak
Ketika kita sibuk atau kelelahan karena stres, kita mungkin cenderung mengandalkan makanan siap saji atau makanan cepat saji yang tinggi lemak, gula, dan kalori. Jika waktu atau energi terbatas, kemudahan dan ketersediaan makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan kita makan terlalu banyak.
Makan saat stres bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Namun, dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan hal ini, kita dapat menjadi lebih sadar akan pola makan kita saat menghadapi stres. Mengalihkan diri dengan berbagai aktivitas yang dapat mengurangi tekanan, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercaya, dapat membantu mengurangi kecenderungan kita untuk makan berlebihan sebagai tanggapan terhadap situasi yang menekan.
Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4214609/
https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/why-stress-causes-people-to-overeat
https://www.apa.org/news/press/releases/stress/2013/eating