Sobat YesDok, apakah anda pernah mendengar istilah daddy issues? fenomena ini sering sekali terjadi pada anak perempuan yang mengalami banyak masalah dan tantangan yang berat dalam menemukan pasangan hidup.
Daddy issues tentunya membuat seseorang mengalami trauma sehingga mengganggu aktivitas sehari-harinya hingga berpengaruh buruk dalam kehidupan rumah tangganya di masa depan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui dampak lainnya dari trauma daddy issues ini, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Daddy Issues
Daddy issues merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi psikologis seseorang karena kurangnya peranan dan figur seorang dalam tumbuh kembang seorang anak. Hal ini membuat anak tumbuh menjadi sosok yang mudah kesepian, selalu bergantung, lemah secara emosional, dan sangat agresif hingga dewasa.
Kondisi ini dapat terjadi kepada siapapun, namun paling sering berdampak buruk bagi seorang anak perempuan. Karena kurangnya figur ayah dalam masa kecilnya dapat membuat dirinya mudah mengalami kerentanan dalam hidup, khususnya ketika menjalin hubungan asmara di masa depan.
Dalam proses tumbuh dan kembang seorang anak, sangat dibutuhkan kedua belah figur ayah dan ibu. Karena kehadiran orang tua memberikan pembelajaran tersendiri bagi proses perkembangan kognitif anak, dan hal tersebut tidak dapat digantikan oleh peran salah-satunya saja.
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya daddy issues pada seseorang, antara lain:
- Tidak hadirnya sosok dan peran ayah dalam proses tumbuh kembang anak sejak kecil, sehingga dapat menyebabkan trauma pada inner child.
- Ayah yang inses atau melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap anaknya.
- Ayah yang selalu memaksa dan menaruh ekspektasi tinggi terhadap anaknya.
- Ayah yang melakukan kdrt dan perselingkuhan terhadap ibunya.
- Ayah yang hanya memenuhi kebutuhan material anak dan mengabaikan kebutuhan emosional anak.
- Ayah yang menelantarkan, membuang dan memusuhi anaknya sejak kecil.
Gejala dan Dampak Daddy Issues
Berikut ini merupakan gejala dan dampak daddy issues, antara lain:
- Takut memiliki hubungan spesial dengan seseorang
- Sulit mempercayai pasangan, mudah curiga dan cemburuan
- Berlebihan menguji cinta pasangan terhadapnya atau suka tarik ulur
- Preferensi menyukai dan berhubungan dengan pria yang lebih tua darinya
- Sangat posesif, clingy dan bertindak yang berlebihan
- Selalu terjebak dalam hubungan toxic dan perilaku abusive
- Selalu mencari validitas dan menginginkan pusat perhatian
- Mudah terpengaruh pada hal-hal buruk, seperti seks bebas dan narkoba
- Harga diri atau self esteem yang rendah
- Selalu menciptakan masalah dan keributan di sekitarnya
- Potensi melakukan self harm dan pemikiran passive suicidal thoughts
- Menjadi kecanduan seks
- Sulit berkomitmen dengan seseorang
Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuat dirinya rentan mengalami gangguan mental kronis di masa depan.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.theholisticliving.org.in/daddy-issues/
https://mantracare.org/therapy/child-teen/daddy-issues/
