Sobat Yesdok, memiliki trauma masa lalu adalah pengalaman pribadi yang rumit dan dapat mempengaruhi seseorang dengan cara yang berbeda karena merupakan pengalaman pribadi. Perkembangan emosional dan sosial seseorang dapat dipengaruhi oleh trauma yang dialami selama masa kanak-kanak. Penting bagi seseorang untuk mengakui dan memberikan izin untuk mengalami dan memproses emosi mereka.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
7 Tanda Masih Memendam Luka Masa Lalu
Luka masa lalu dapat merujuk pada pengalaman traumatis atau penderitaan emosional yang pernah dialami seseorang yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosional, atau fisik mereka. Pengalaman traumatis ini dapat mencakup berbagai hal, seperti kehilangan yang mendalam, pelecehan, kekerasan fisik atau psikologis, perceraian, atau pengalaman negatif lainnya yang memengaruhi seseorang.
Luka masa lalu dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis dan emosional seseorang. Mengidentifikasi tanda-tanda bahwa anda masih menyimpan luka masa lalu adalah langkah pertama menuju pemulihan dan kemajuan.
Berikut ini beberapa tanda seseorang masih menyimpan luka masa lalu, antara lain:
1. Reaksi Kuat terhadap Pemicu Emosional
Reaksi yang berlebihan terhadap pemicu emosional dapat menunjukkan bahwa luka masa lalu masih menyertainya. Ini dapat mencakup reaksi yang sangat kuat terhadap situasi tertentu atau peringatan yang mengingatkan pada peristiwa traumatis sebelumnya.
2. Gangguan pada Hubungan
Trauma dapat mempengaruhi hubungan interpersonal. Konsekuensi negatif yang mungkin terjadi dalam hubungan jika seseorang terus mempertahankan trauma masa lalu, seperti kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan emosional yang sehat.
3. Ketakutan dan Kecemasan yang Persisten
Trauma emosional yang belum terselesaikan dapat ditunjukkan dengan ketakutan dan kecemasan yang berlanjut, terutama jika tidak sesuai dengan ancaman sebenarnya. Orang-orang mungkin mengalami kecemasan yang sangat tinggi bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan ancaman yang signifikan.
4. Flashback atau Kenangan Mendalam
Tanda umum trauma yang persisten adalah kenangan yang sangat hidup tentang peristiwa traumatis. Individu mungkin merasa seperti mereka kembali ke masa-masa sulit dengan detail yang jelas.
5. Pola Pikir Negatif yang Persisten
Jika anda masih mengalami trauma emosional, pola pikir negatif dan merusak diri sendiri, seperti merasa bersalah, rendah diri, atau tidak berharga, dapat menjadi bukti dari efek trauma tersebut. Pengalaman traumatis yang belum terselesaikan mungkin berhubungan dengan pemikiran ini.
6. Gangguan pada Kesehatan Mental dan Fisik
Kesehatan mental dan fisik dapat terpengaruh oleh trauma emosional yang tidak diatasi. Gejala yang timbul seperti depresi, kecanduan zat, gangguan tidur, dan masalah kesehatan fisik yang dapat menjadi tanda trauma yang belum terselesaikan.
7. Isolasi Diri dan Penghindaran
Menurut Australian Journal of General Practice, isolasi diri dan menghindari situasi atau tempat yang dapat menyebabkan trauma dapat menjadi tanda bahwa seseorang masih menyimpan trauma masa lalu. Orang juga mungkin cenderung menghindari hal-hal yang dapat mengingatkan mereka pada kenangan traumatis.
Mengatasi Trauma Emosional
Berikut ini beberapa langkah dalam mengatasi trauma masa lalu, antara lain:
- Mengakui dan Menerima Trauma: akui adanya trauma dan menerima perasaan yang terkait dengannya.
- Berkonsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental: mendapatkan dukungan dari seorang profesional kesehatan mental dapat membantu dalam memproses trauma dan mengembangkan strategi pemulihan.
- Mengikuti Terapi: terapi, seperti terapi trauma atau kognitif perilaku, dapat membantu individu mengatasi dampak trauma dan membangun keterampilan koping yang sehat.
- Mengembangkan Keterampilan Koping: pembelajaran keterampilan koping yang sehat, seperti meditasi, relaksasi, dan olahraga, dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan.
- Mendukung Diri Sendiri dengan Jaringan Dukungan: membangun dan memelihara jaringan dukungan sosial adalah kunci untuk mendukung pemulihan. Berbicara dengan teman, keluarga, atau anggota kelompok dukungan dapat memberikan dukungan yang berharga.
Mengenali dan mengatasi trauma emosional membutuhkan waktu dan usaha yang signifikan. Dengan dukungan yang tepat, individu dapat merangkul pemulihan dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan lebih bermakna.
Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat tersebut, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena penyebab ini dapat membuatnya rentan mengidap gangguan mental di masa depan.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://coloradorecoveryservices.org/the-impact-of-unresolved-trauma-on-relationships/
https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm
https://www1.racgp.org.au/ajgp/2020/july/adult-survivors-of-childhood-trauma