Sobat YesDok, apakah anda sedang merasakan kehampaan dan kesedihan yang mendalam karena kehilangan seseorang, hewan peliharaan ataupun kepergian salah satu anggota keluarga yang sangat anda sayangi.

 

Tentunya hal ini meninggalkan kesedihan luar biasa dalam diri seseorang, bahkan luka tersebut sangat membekas dalam ingatan. Seringkali dampaknya membuat seseorang menjadi sering melamun hingga mengalami dejavu atau terjebak dalam bayang-bayang.

 

Anda tidak boleh hidup dengan penyesalan dan kehampaan berlarut-larut, ayo move on bestie, bangkitlah dari keterpurukan, apa yang telah terjadi cukuplah hanya menjadi kenangan, karena masih ada banyak hal baik di masa depan yang harus anda temui.

Penyebab Gamon 

Move on merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang agar dapat bangkit dari keterpurukannya. Fase ini merupakan kondisi transisi antara kehidupan suram di masa lalu dan harapan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. 

 

Setiap orang pastinya memiliki hambatan dan rintangan masing-masing. Cara dalam menyikapi setiap permasalahan yang dialami juga berbeda-beda. Rata-rata orang membutuhkan waktu sekitar 18 bulan agar dapat move on. 

 

Agar dapat sembuh dari rasa sakit dan angan-angan yang kandas, seseorang harus melewati banyak kejadian, fase, dan melupakan kenangan tersebut. Ibarat semakin ingin menanjak, akan lebih mudah jika tidak banyak membawa barang bawaan dan beban yang harus dipikul lainnya.

Berikut ini beberapa penyebab kesedihan berlarut-larut yang membuat gamon, antara lain:

 

• Kepergian seseorang yang berarti karena meninggal dunia
   
• Mengalami putus cinta dan ditinggalkan tanpa closure
   
• Konflik rumah tangga dan perceraian
   
• Pernah mengalami pelecehan seksual
   
• Gagal mencapai impian
   
• Terlalu berekspektasi yang jauh terhadap seseorang dan sesuatu

Langkah Agar Move On

Berikut ini merupakan beberapa langkah agar dapat move on, antara lain:

• Cobalah untuk menormalisasi setiap penolakan, ekspektasi yang tidak terwujud sebagai pembelajaran agar dapat meningkatkan value kedepannya.
   
• Berikan waktu bagi dirimu untuk terluka, hadapi kenyataan dan rasa sakitnya jangan pernah denial atau menyangkal.
   
• Jauhi sosmed dan trigger lainnya yang dapat mengganggu stabilitas mental anda.
   
• Berhenti menyalahkan diri sendiri dan menyesali segalanya.
   
• Berusahalah untuk menemukan kesibukan baru yang bermanfaat.
   
• Tingkatkan value diri anda seperti mempelajari hal-hal baru dan work out.
   
• Jangan menahan-nahan amarah dan rasa sedih, ekspresikan dengan berkarya seperti  menulis dan melukis.
   
• Cobalah untuk memberanikan diri bertukar pikiran dengan orang yang terpercaya.

Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuatnya kesulitan berinteraksi kedepannya. 

 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

https://www.unh.edu/pacs/break-ups-how-help-yourself-move

https://www.psychalive.org/how-to-move-on/

https://findinnercalm.ca/psychology-blog/f/a-psychologist-explains-how-to-cope-after-a-break-up