RELA TERSAKITI, INI 5 GEJALA TRAUMA BONDING

May 02, 2024 | Dea

trauma bond healing, trauma bonding signs, breaking trauma bonds, trauma bonding adalah, trauma bonding narcissist, what is trauma bonding, trauma bonding, trauma bonding symptoms, yesdok

Sobat Yesdok, saat seseorang terikat secara emosional dengan orang yang telah menyakitinya, disebut trauma bonding. Trauma bonding sering terjadi dalam hubungan di mana terjadi kekerasan fisik, emosional, atau verbal, serta dalam hubungan dengan narsistik atau pelaku manipulatif lainnya. Ini terjadi meskipun hubungan ini bersifat merugikan atau merusak. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.



 

Gejala Trauma Bonding

Berikut ini beberapa gejala umum trauma bonding serta cara mengatasi hubungan yang penuh trauma, antara lain:

1. Selalu Memikirkan Pelaku

Perasaan terobsesi atau ketergantungan yang kuat terhadap pelaku adalah salah satu gejala trauma bonding. Bahkan jika mereka sudah terpisah secara fisik, korban mungkin terus memikirkan pelaku; ini dapat menunjukkan bahwa korban merasa terhubung dengan pelaku melalui hubungan emosional yang kompleks, meskipun pelaku telah menyakiti mereka berulang kali.
 

2. Sulit Melepaskan Diri

Korban sering merasa sulit untuk melepaskan pelaku, meskipun mereka tahu bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Perasaan bergantung secara emosional dan harapan bahwa pelaku dapat berubah sering menyebabkan perasaan ini. Biasanya, pola ini didukung oleh siklus kekerasan, di mana periode kasih sayang dan perhatian diikuti oleh penyiksaan dan kekerasan.
 

3. Merasa Bertanggung Jawab Terhadap Pelaku

Dalam hubungan trauma bonding, korban sering merasa bertanggung jawab untuk mengatasi atau membantu masalah emosional pelaku. Pelaku juga dapat membuat korban merasa bersalah atau berutang budi sehingga korban merasa perlu terus berada di sisi pelaku. Ini dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat dan berbahaya.
 

4. Pembelaan Terhadap Pelaku

Korban trauma bonding sering membela atau menutupi perilaku buruk pelaku. Mereka mungkin memberikan alasan atau alasan untuk kekerasan, atau bahkan merasa merekalah yang menyebabkan perilaku buruk tersebut. Korban dapat mempertahankan hubungan yang merusak dengan pembelaan seperti ini.
 

5. Ketakutan Akan Konsekuensi

Salah satu gejala trauma hubungan adalah ketakutan akan akibat jika melepaskan pelaku. Korban mungkin takut akan balas dendam, intimidasi, atau ancaman dari pelaku jika mereka mencoba mengakhiri hubungan. Rasa takut ini sering kali mendorong korban untuk tetap dalam hubungan, meskipun itu merugikan mereka sendiri.
 

Langkah pertama untuk mengatasi trauma bonding adalah mendapatkan bantuan profesional, seperti terapis atau konselor. Mereka dapat membantu  memahami pola ini dan membantu dalam mengatasi stres. Selain itu, penting untuk membangun hubungan dengan teman dan keluarga yang dapat mendukungnya selama proses ini. 


 

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.


 

REFERENSI

https://psychcentral.com/relationships/signs-of-traumatic-bonding-bonded-to-the-abuser#wanting-to-help

https://www.harleytherapy.co.uk/counselling/traumatic-bonding-break-trauma-bonds.htm

https://www.medicalnewstoday.com/articles/trauma-bonding

YesDok Ads

Copyright © 2023 . All Rights Reserved by Yesdok.