KAMU HARUS TAHU! INI DAMPAK BURUK MENJADI PERFEKSIONIS

October 13, 2023 | Dea

perfeksionis, sempurna, anxiety, depresi, stress, mentalhealth, psikologi

Sobat YesDok, sadarkah kamu bahwa terlalu memaksa diri untuk mencapai kesempurnaan saat melakukan sesuatu itu tidak baik? Tentunya setiap orang memiliki idealismenya masing-masing. Karena selalu berada di lingkungan hidup yang menuntut dan menetapkan standar tertentu dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.


 

Melakukan segala sesuatu secara maksimal memang bagus, namun anda harus bisa membedakan antara etos kerja dan menjadi perfeksionis. Oleh karena itu, simak penjelasan terkait dampak menjadi perfeksionis di bawah ini, sebagai berikut.



 




 

Dampak Buruk Perfeksionis



 

Perfeksionis merupakan suatu dorongan untuk mencapai kebutuhan dan tampil sempurna setiap saat dan dalam berbagai kondisi. Perfeksionisme berbeda dengan menjadi versi terbaik diri, pasalnya menjadi perfeksionis disertai dengan tekanan dan tuntutan yang tidak realistis.



 

Perfeksionis terbagi menjadi 2 klasifikasi, antara lain:


 

  • Perfeksionis adaptif
     

Seseorang cenderung menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk kinerja dirinya, tanpa belajar dari pengalaman kegagalan di masa lalu.  



 

  • Perfeksionis Maladaptif

 

Seseorang yang terobsesi untuk mencapai standar tinggi tertentu, dihantui dengan rasa ketakutan dan kecemasan dengan pengalaman kegagalan di masa lalu. Dirinya juga selalu membanding-bandingkan pencapaiannya terhadap orang lain. 





 

Berikut ini ciri-ciri dari seseorang yang perfeksionis, antara lain:


 

  • Ketakutan berlebihan terhadap kegagalan
     
  • Kesulitan mengabaikan hal-hal kecil 
     
  • Hipersensitivitas terhadap kritik dan feedback
     
  • Cenderung close minded atau berpola pikir pada satu perspektif
     
  • Selalu merasa insecure dan berlebihan dalam melakukan sesuatu




 

Berikut ini dampak buruk menjadi perfeksionis, antara  lain:

 

  • Karena terlalu berekspektasi tinggi, membuat dirinya mudah kewalahan sehingga produktivitas kinerjanya terus menurun.
     
  • Kerentanan terhadap gangguan mental, seperti bipolar, anxiety dan depresi.
     
  • Tidak memiliki kualitas hubungan sosial yang baik.
     
  • Tidak mampu beradaptasi dengan baik.
     
  • Peningkatan resiko bunuh diri.
     
  • Mengidap  gangguan makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa.
     
  • Mengalami krisis identitas.

 

 

 

Jika memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuat dirinya beresiko terkena gangguan mental dalam waktu dekat. 

 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.






 

REFERENSI



 

https://www.choosingtherapy.com/perfectionism/

https://www.webmd.com/balance/features/consequences-perfectionism

https://nacada.ksu.edu/Resources/Academic-Advising-Today/View-Articles/Impact-of-Perfectionism-on-Students-The-Good-the-Bad-and-the-Indifferent.aspx


 

YesDok Ads