Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak berukuran kecil, terutama di sekitar bulu mata. Kulit mati, kotoran, atau penumpukan minyak dapat menyumbat pori-pori, kemudian bakteri-bakteri dapat tumbuh di dalam dan menyebabkan bintitan. Kondisi bintitan bisa menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman, bagaimana cara mengobati mata bintitan?

Sekitar 90-95% kasus bintitan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini dapat menginfeksi sumbatan yang terjadi di pori-pori kulit area kelopak mata, dan kemudian menyebabkan terjadinya bintitan.

Gejala Bintitan

Gejala bintitan meliputi:

• Nyeri dan bengkak pada mata
• Peningkatan produksi air mata
• Kerak yang terbentuk di sekitar kelopak mata
• Gatal

Cara Mengobati Mata Bintitan

Lalu, bagaimana cara mengobati mata bintitan? Jika Anda tengah mengalami kondisi ini, berikut tipsnya untuk Anda:

Gunakan kompres hangat

Kompres hangat adalah cara paling efektif untuk mengobati bintitan. Rasa hangat dapat membantu membawa nanah ke permukaan kulit, sehingga dapat mengeringkannya dan menyembuhkan bintitan.

Basahi kain atau handuk bersih dengan air hangat. Pastikan airnya tidak terlalu panas. Peras kainnya, agar tidak terlalu basah. Letakkan kain hangat di atas mata selama sekitar 10 sampai 15 menit. Jangan memencet atau mencoba menusuk area bintitan.

Agar kompres tetap hangat, panaskan kembali setiap 30 detik dengan mencelupkannya ke dalam air hangat dan memerasnya. Ulangi kompres sekitar empat kali sehari untuk hasil yang optimal.

Selain menggunakan kompres kain hangat, Anda juga bisa menggunakan kantong teh hangat. Teh hitam bekerja paling baik untuk mengobati mata bintitan, karena membantu mengurangi pembengkakan dan memiliki sifat antibakteri.

Celupkan kantong teh ke dalam air hangat dan biarkan terendam selama sekitar 1 menit. Tunggu hingga kantong teh cukup dingin untuk diletakkan di atas mata Anda. Setelahnya, kompres mata Anda sekitar 5 sampai 10 menit dengan kantong teh tersebut. Hangatkan kembali kantong teh setiap 30 detik dengan memasukkannya ke dalam air hangat dan peras. Gunakan kantong teh berbeda untuk setiap mata.

Bersihkan kelopak mata dengan sabun dan air

Penting bagi Anda untuk membersihkan area mata saat mengalami bintitan. Akan tetapi, gunakan hanya sabun yang lembut dan minim bahan kimia yang keras, agar tidak semakin mengiritasi mata.

Gunakan sabun yang bebas pewangi untuk membersihkan area mata yang bintitan. Anda juga bisa menggunakan sampo bayi dan mencampurnya dengan air hangat. Gunakan kapas atau handuk bersih untuk menyeka kelopak mata dengan lembut. Anda bisa melakukan ini setiap hari sampai bintitan sembuh. Membersihkan kelopak mata juga membantu mencegah kondisi bintitan di kemudian hari. Selain dengan sabun, Anda juga bisa membersihkan area mata dengan larutan garam.

Hindari memakai riasan dan lensa kontak

Hindari memakai riasan atau makeup di area mata jika Anda tengah mengalami bintitan. Makeup dapat semakin mengiritasi mata dan menunda proses penyembuhan. Ini juga bisa menyebabkan bakteri berpindah dari mata ke makeup Anda, sehingga bisa menyebabkan infeksi dan bintitan pada mata lainnya.

Cuci peralatan makeup Anda secara rutin. Buang semua produk makeup untuk mata yang berusia lebih dari 3 bulan atau jika Anda menggunakannya saat Anda mengalami bintitan.

Jika Anda memakai lensa kontak, beralih ke penggunaan kacamata sampai bintitan sembuh. Bakteri dari bintitan dapat masuk ke lensa kontak dan menyebarkan infeksi. Segera ganti lensa kontak Anda dengan yang baru untuk menghindari infeksi berulang pada mata.

Periksakan ke dokter

Jika bintitan tak kunjung sembuh hingga lebih dari 7 hari, segera temui dokter untuk memeriksakan kondisi mata Anda. Jika gejala tidak membaik, Anda mungkin perlu menemui dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang lebih khusus.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: verywellhealth.com)