Sobat Yesdok, turut berduka atas kepergian Babe Cabita, komika yang sangat menginspirasi di panggung hiburan Indonesia. Anemia aplastik yaitu penyakit autoimun yang cukup langka, ternyata diderita oleh almarhum. Autoimun tersebut gejalanya mirip dengan demam berdarah. Pada awalnya beliau didiagnosa mengidap DBD karena defisit trombosit. Meskipun gejalanya mirip-mirip, tentunya terdapat gejala yang signifikan perbedaannya antara kedua penyakit tersebut.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Gejala Anemia Aplastik
Meskipun tidak diketahui dengan pasti penyebab utamanya, namun pemicunya dapat berupa konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat berbahaya, terinfeksi virus, efek samping radiologi/ kemoterapi, ataupun efek samping obat-obatan tertentu. Namun autoimun ini menyerang sel induk pada sumsum tulang belakang, sehingga organ tubuhnya tidak dapat memproduksi sel darah merah.
Autoimun anemia aplastik adalah kondisi langka di mana sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang serius yang membutuhkan penanganan medis yang tepat.
Berikut adalah beberapa gejala Anemia Aplastik yang diidap oleh Babe Cabita, antara lain:
1. Kelelahan yang Berlebihan
Salah satu gejala utama anemia aplastik adalah kelelahan yang tidak wajar atau berlebihan. Bahkan setelah istirahat yang cukup, pasien mungkin mengalami kelelahan dan kehilangan energi. Ada kemungkinan bahwa kekurangan sel darah merah yang berfungsi dengan baik mengganggu pasokan oksigen ke seluruh tubuh.
2. Pucat pada Kulit dan Mukosa
Karena kekurangan pigmen hemoglobin dalam sel darah merah yang memberikan warna merah pada kulit, kekurangan sel darah merah yang berfungsi dapat menyebabkan kulit dan mukosa lainnya, seperti gusi dan bibir, terlihat pucat.
3. Sesak Napas
Kurangnya sel darah merah dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas, terutama saat berolahraga. Ini karena kurangnya oksigen yang diberikan ke paru-paru karena kekurangan sel darah merah.
4. Mudah Memar dan Pendarahan Gusi
Karena kekurangan trombosit, yang membantu proses pembekuan darah, pasien dengan anemia aplastik mungkin mengalami memar dan pendarahan gusi yang berlebihan dengan mudah.
5. Infeksi yang Berulang
Kekurangan sel darah putih, komponen sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi, dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap infeksi berulang dan mempersulit penyembuhan sepenuhnya dari infeksi sebelumnya.
6. Perubahan Berat Badan yang Drastis
Meskipun tidak ada perubahan yang signifikan dalam pola makan atau aktivitas fisik mereka, beberapa pasien mungkin mengalami penurunan berat badan yang tidak dijelaskan. Kekurangan sel darah yang berfungsi dapat menyebabkan metabolisme yang terganggu.
7. Detak Jantung Berdebar Cepat
Bahkan saat istirahat, tubuh dapat mengalami detak jantung cepat atau berdebar karena mencoba mengkompensasi kekurangan oksigen dengan meningkatkan detak jantung.
Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aplastic-anemia/symptoms-causes/syc-20355015
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16747-aplastic-anemia
