Sobat Yesdok, apatis adalah ketika seseorang kehilangan minat, semangat, dan keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas atau kehidupan sehari-hari. Orang yang mengalami apatis mungkin merasa tidak peduli atau acuh terhadap hal-hal yang biasanya akan menyebabkan reaksi emosional atau keinginan untuk berpartisipasi. Pemahaman lebih lanjut tentang apatis dan penyebabnya akan dibahas lebih lanjut.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
5 Penyebab Sikap Apatis
Orang yang apatis mungkin sulit untuk merasa gembira, terlibat secara emosional, atau menunjukkan minat dalam aktivitas sehari-hari. Apatis bukanlah sekadar kelelahan atau kurangnya energi, tetapi lebih ke arah kehilangan hasrat dan motivasi.
Berikut ini beberapa penyebab timbulnya sikap apatis dalam diri seseorang, antara lain:
1. Stres Berkepanjangan
Salah satu penyebab utama apati adalah stres yang berkepanjangan. Stres yang berkepanjangan dapat melelahkan sistem saraf dan mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang biasanya dianggap menyenangkan.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Apatis dapat terjadi karena masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan suasana hati. Ketidakseimbangan zat kimia dalam otak dapat memengaruhi minat dan dorongan seseorang untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan Neurologis
Gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan apatis. Perubahan dalam struktur atau fungsi otak dapat menghambat respons emosional dan motivasi.
4. Kehilangan Makna dan Tujuan
Seseorang dapat mengalami apatis sebagai akibat dari kehilangan makna atau tujuan dalam hidup mereka. Merasa kehilangan arah atau tujuan dalam hidup mereka dapat membuat seseorang merasa acuh tak acuh terhadap kegiatan sehari-hari mereka.
5. Kehilangan Kekasih atau Duka yang Mendalam
Apatis dapat disebabkan oleh peristiwa kehilangan yang signifikan, seperti kehilangan orang yang dicintai atau trauma yang parah. Setelah mengalami kehilangan yang signifikan, individu mungkin mengalami kesulitan untuk menanggapi stimulus emosional secara normal.
Apatis bukanlah kondisi yang sepele, itu dapat menunjukkan masalah kesehatan yang lebih serius. Sangat penting untuk memahami alasan apatis dan, jika diperlukan, mendapatkan bantuan profesional. Seseorang dapat mengambil langkah-langkah menuju pemulihan dan kembali mendapatkan minat dan dorongan dalam hidup mereka dengan menangani masalah ini secara menyeluruh.
Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/24824-apathy
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8077060/
https://jedfoundation.org/resource/understanding-apathy/
