Sobat Yesdok, sebentar lagi masyarakat dunia akan menyambut dan merayakan pergantian tahun 2023 menuju 2024. Karena banyaknya harapan baik untuk di tahun berikutnya, sehingga banyak yang sangat antusias menyambut tahun baru. Upaya tersebut seringkali diekspresikan melalui petasan yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari berbagai acara seperti perayaan tahun baru, festival, atau acara kemerdekaan.
Meskipun memukau dan meriah, penggunaan petasan dapat memiliki dampak buruk yang signifikan pada kesehatan tubuh dan lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak negatif petasan bagi kesehatan tubuh berdasarkan informasi dari sumber-sumber kesehatan terpercaya seperti Healthcare in Europe, Wisconsin Department of Natural Resources, dan Canadian Broadcasting Corporation (CBC).
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Dampak Buruk Petasan
Berikut ini beberapa hal terkait dampak buruk dari petasan, antara lain:
1. Pengaruh Terhadap Udara
- Fakta
Pembakaran petasan menghasilkan partikel kecil dan senyawa kimia yang dapat tersebar di udara.
- Dampak
Untuk orang-orang yang memiliki kondisi pernapasan yang sudah ada, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), paparan terhadap partikel kecil ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan mereka.
2. Gangguan Kesehatan Kardiovaskular
- Fakta
Melalui inhalasi, senyawa kimia seperti logam berat dan zat kimia beracun dapat masuk ke dalam aliran darah.
- Dampak
Penggunaan zat berbahaya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, masalah irama jantung, dan gangguan kesehatan kardiovaskular lainnya.
3. Dampak Psikologis
- Fakta
Suara keras dan cahaya yang terang yang tiba-tiba dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama bagi orang yang rentan terhadap gangguan sensorik atau gangguan mental.
- Dampak
Sering berada di dekat cahaya dan kebisingan dapat menyebabkan gangguan tidur, stres, dan episode kecemasan atau gangguan stres pasca-trauma.
4. Dampak pada Lingkungan
- Fakta
Petasan dapat meninggalkan residu kimia yang mencemari tanah dan air.
- Dampak
Pencemaran lingkungan dapat mengganggu kehidupan air dan tanah, merusak ekosistem lokal, dan mempengaruhi biodiversitas dalam jangka panjang.
5. Pengaruh Terhadap Hewan
- Fakta
Cahaya terang dan suara keras dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan stres pada hewan peliharaan dan satwa liar.
- Dampak
Akibat fisik dan emosional petasan, hewan dapat menjadi gelisah, panik, atau bahkan melarikan diri.
6. Risiko Cedera
- Fakta
Ribuan cedera yang terkait dengan petasan dilaporkan setiap tahun, termasuk luka bakar, luka mata, dan cedera tangan.
- Dampak
Penggunaan atau kesalahan petasan dapat menyebabkan cedera parah atau kematian.
7. Paparan Racun
- Fakta
Racun udara seperti timbal dan arsenik dihasilkan dari petasan, yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
- Dampak
Paparan jangka panjang terhadap senyawa beracun ini dapat meningkatkan risiko kanker, gangguan neurologis, dan penyakit serius lainnya.
Tindakan Pencegahan dan Kesadaran
Berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang perlu anda lakukan dalam menyambut dan merayakan pergantian tahun, antara lain:
1. Alternatif Ramah Lingkungan: pertimbangkan untuk menggunakan pertunjukan yang lebih ramah lingkungan, seperti pertunjukan cahaya atau musik.
2. Batas Penggunaan Petasan: hindari menggunakan petasan dan kembang api terlalu banyak dan hanya gunakannya pada acara tertentu.
3. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: seseorang harus berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka memiliki masalah kesehatan yang signifikan atau berpotensi terkena dampak petasan.
4. Pemantauan dan Pengawasan: petasan harus digunakan hanya oleh orang dewasa yang bertanggung jawab dan mengikuti peraturan keamanan.
5. Pentingnya Edukasi: meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek buruk petasan dan mendorong pilihan perayaan yang aman lainnya.
Langkah pertama menuju perayaan yang lebih aman dan bertanggung jawab adalah memahami dampak negatif petasan pada kesehatan tubuh dan lingkungan. Selama perayaan, orang dapat tetap sehat dan aman dengan pendidikan masyarakat, kebijakan keamanan yang ketat, dan alternatif yang ramah lingkungan.
REFERENSI
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4220320/
