8 TANDA ALAMI QUIET QUITTING DALAM BEKERJA, SIMAK YUK!

November 28, 2023 | Dea

quiet quitting, quiet or quite, penyebab quiet quitting, malas bekerja, gejala quiet quitting, ciri ciri quiet quitting, tanda quiet quitting, burn out, krisis identitas, mental health, psikolog, yesdok

Sobat Yesdok, tahukah anda bahwa dalam menjalani rutinitas pekerjaannya, seseorang dapat mengalami mental block dalam hidupnya. Sehingga dirinya sulit untuk merasakan antusias dan rentan mengalami duck syndrome. Oleh karena itu, banyak yang akhirnya menjadi lesu dan menurun performa kerjanya. Beberapa orang bahkan tidak sadar bahwa dirinya menunjukkan perilaku quiet quitting saat bekerja.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.


 

8 Tanda Quiet Quitting

Di dalam dinamika lingkungan kerja, fenomena Quiet Quitting atau keluar dari pekerjaan secara diam-diam semakin menjadi tantangan bagi perusahaan. Menyadari tanda-tanda yang mungkin menunjukkan ketidakpuasan karyawan adalah langkah awal yang penting untuk mencegah dampak negatifnya. 

 

  • Perubahan Drastis dalam Produktivitas

Ketika karyawan mulai mengalami Quiet Quitting, salah satu tanda utama adalah perubahan signifikan dalam produktivitas. Menurut SmartSurvey, penurunan kinerja dan kurangnya semangat dapat menjadi indikator bahwa mereka kehilangan minat pada pekerjaan mereka.

 

  • Absensi yang Meningkat Tanpa Alasan Jelas

Penggunaan cuti yang lebih sering atau tingkat absensi yang meningkat tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda bahwa karyawan merasa tidak puas dengan lingkungan kerja mereka. Hal ini juga dapat mencerminkan tingkat stres yang tinggi atau ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
 

  • Kurangnya Partisipasi dalam Kolaborasi Tim

Perubahan dalam tingkat partisipasi dalam proyek tim atau kolaborasi dapat mencerminkan Quiet Quitting. Karyawan yang kehilangan minat pada pekerjaan mereka mungkin menarik diri dari kolaborasi tim, yang dapat mempengaruhi dinamika kerja kelompok.
 

  • Kritik Terhadap Tugas yang Sebelumnya Dilakukan Dengan Semangat

Ketika karyawan mulai meragukan atau mengkritik tugas yang sebelumnya mereka jalani dengan semangat, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami Quiet Quitting. Menurut SmartSurvey perubahan sikap terhadap pekerjaan yang sebelumnya dihargai dapat mengindikasikan ketidakpuasan.
 

  • Penurunan Keterlibatan di Lingkungan Kerja

Kurangnya keterlibatan dalam kegiatan kantor, pertemuan, atau inisiatif perusahaan dapat menjadi tanda bahwa karyawan sedang mencari jalan keluar penurunan partisipasi sebagai indikator potensial dari Quiet Quitting.
 

  • Komunikasi yang Minim dengan Rekan Kerja

Karyawan yang mulai menjalani Quiet Quitting mungkin juga menunjukkan penurunan dalam komunikasi interpersonal Mereka mungkin menjadi lebih tertutup dan kurang berkomunikasi dengan rekan kerja, yang dapat merusak kolaborasi tim dan kesejahteraan kelompok.
 

  • Kurangnya Inisiatif dan Kreativitas

Ketika karyawan kehilangan minat pada pekerjaan, mereka mungkin tidak lagi memberikan kontribusi kreatif atau mengambil inisiatif. Menurut SmartSurvey, kurangnya inisiatif dan kreativitas dapat menjadi tanda bahwa karyawan sedang mengalami Quiet Quitting.
 

  • Penurunan Diri dalam Pengembangan Profesional

Karyawan yang tidak lagi berinvestasi dalam pengembangan diri dan meningkatkan keterampilan mereka mungkin menunjukkan gejala Quiet Quitting. Kurangnya minat pada pengembangan profesional dapat mencerminkan kehilangan motivasi untuk bertahan di perusahaan.


 

Langkah-langkah Menghadapi Quiet Quitting

 

  • Survey Karyawan secara Rutin

Melakukan survei karyawan secara rutin untuk menilai tingkat kepuasan dan mengidentifikasi potensi Quiet Quitting.
 

  • Program Dukungan Mental dan Emosional

Pentingnya menyediakan program dukungan mental dan emosional di tempat kerja untuk membantu karyawan mengatasi stres dan tekanan.
 

  • Membangun Lingkungan yang Terbuka dan Transparan

Perlunya menciptakan lingkungan dimana karyawan merasa nyaman berbicara terbuka tentang permasalahan mereka.

 

Jika anda atau karyawan menunjukkan ciri-ciri di atas, sebaiknya anda mengarahkan dan menyediakan fasilitas layanan konsultasi kepada psikolog. Karena penyebab ini dapat membuat seseorang rentan mengidap gangguan mental di masa depan dan penurunan performa kerja yang drastis. 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.



 

REFERENSI

https://www.smartsurvey.co.uk/blog/using-employee-surveys-to-combat-quiet-quitting

https://business.kaiserpermanente.org/insights/mental-health-workplace/employee-burnout-quiet-quitting

https://blogs.lse.ac.uk/businessreview/2023/10/05/why-people-quiet-quit/

 

YesDok Ads